Selasa, 16 Juni 2015

Mandiri Pangan dan energi

Dengan makin menyusutnya luasan tanam yang ada (eksisting), sementara pembukaan lahan baru (di luar Jawa) tidak mudah dan murah, bagi ikhtiar swasembada dan mempertahankan kedaulatan pangan, Indonesia mutlak membutuhkan dukungan pembukaan areal pertanaman sawah baru. Perluasan (ekstensifikasi) harus dapat menjamin aksesibilitas masyarakat kepada sumber pangan yakni, ketika sawah masih diusahakan oleh masyarakat luas, bukan korporasi. Disamping penjaminan atas akses dan keterjangkauan rakyat kepada pangan, mengurangi resiko dari mahalnya infrastruktur (irigasi, pembentukan kelembagaan petani dan jalan) maupun perbaikan kualitas lahan di lokasi baru, mengharuskan pilihan kepada membangun sawah secara portabel sehingga dapat dilakukan oleh segenap masyarakat dimana pun berada. Dengan sawah portabel, budidaya padi telah dapat dilakukan di halaman, pekarangan rumah, rak bertingkat bahkan, di atap bangunan (roof garden). Tanpa terpengaruh banyak oleh kondisi mikroklimat maupun strata sosial masyarakat. Sawah portabel dapat dilakukan oleh berbagai lapisan dan kelompok masyarakat termasuk masyarakat urban di perkotaan maupun rumah tangga strata ekonomi tinggi dengan motivasi kesenangan (hobbies). Memupuk, membersihkan gulma, dan merawat padi per rumpun di sawah portabel ini memiliki intensitas tinggi bagi optimalnya produktivitas gabah kering panen (GKP).

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com